Month: Februari 2016

Empat Cara untuk Memandang

Ketika ibadah baru akan dimulai, Joan teringat pada sejumlah pergumulan besar menyangkut anak-anaknya. Saking lelahnya, ia ingin “mengundurkan diri” saja sebagai ibu. Lalu sang pengkhotbah mulai berbicara dan membangkitkan semangat jemaat yang merasa ingin menyerah. Ada empat pemikiran yang didengar Joan pagi itu yang mendorongnya terus maju:

Seruan Iman

Kabar itu membuat mati rasa. Air mata yang mengalir deras tak lagi dapat ditahannya. Benaknya dipenuhi dengan banyak pertanyaan dan ketakutan nyaris menenggelamkan dirinya. Hidupnya yang selama ini baik-baik saja, tiba-tiba porak-poranda dan berubah selamanya tanpa pemberitahuan.

Kesendirian dan Pelayanan

Komedian Fred Allen pernah berkata, “Selebriti adalah seseorang yang bekerja keras sepanjang hidupnya agar menjadi terkenal, lalu memakai kacamata hitam agar tak dikenali.” Popularitas sering mengakibatkan hilangnya privasi sekaligus memunculkan hebohnya perhatian yang tak berkesudahan.

Membuka Jalan

Charlie Sifford adalah nama yang penting dalam dunia olahraga Amerika Serikat. Ia menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi anggota aktif Asosiasi Pegolf Profesional (PGA) dan bergabung dalam olahraga yang hingga tahun 1961 masih mencantumkan peraturan “hanya untuk orang kulit putih” dalam anggaran dasar organisasinya. Setelah mengalami ketidakadilan dan pelecehan rasial, Sifford berhasil mencapai prestasi tertinggi dalam olahraga tersebut dengan memenangi dua turnamen, dan pada tahun 2004 menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang namanya tercantum dalam World Golf Hall of Fame. Charlie Sifford membuka jalan bagi para pegolf profesional dari beragam etnis.

Tertulis di Hati Kita

Di lingkungan saya, ada banyak sekali ungkapan religius dalam bentuk tertulis, baik pada berbagai plakat, dinding, tiang pintu, angkutan kota, maupun sebagai nama usaha resmi. Tulisan Oleh Anugerah Allah terpampang di sebuah mobil angkutan; Toko Buku Berkat Allah tertulis pada papan nama suatu badan usaha. Suatu hari saya tersenyum saat melihat tulisan berikut ini pada sebuah mobil Mercedes Benz: Jaga Jarak—Mobil ini Dijaga Malaikat!

Pilihan Seorang Janda

Ketika seorang sahabat secara mendadak kehilangan suaminya karena serangan jantung, kami turut berduka bersamanya. Sebagai konselor, ia telah menghibur dan menolong banyak orang. Namun sekarang, setelah 40 tahun pernikahannya, ia menghadapi kenyataan yang tentu tidak dikehendakinya, yaitu pulang setiap hari ke sebuah rumah yang kosong.

Mudahnya Tidak Bersyukur

Krek, krik. Krek, krik . . .

Bunga Es

Ketika masih berusia lima belas tahun, Wilson Bentley terpikat oleh keindahan dari serpihan salju. Dengan menggunakan mikroskop tua pemberian ibunya, ia mengamati serpihan salju itu dengan rasa kagum dan membuat ratusan sketsa dari beragam bentuknya yang luar biasa. Namun serpihan salju itu terlalu cepat meleleh sebelum detailnya dapat terlihat jelas. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1885, Bentley mendapat ide untuk menempelkan kamera bellows di mikroskopnya. Setelah mengalami banyak kegagalan, akhirnya ia berhasil memotret serpihan salju pertamanya. Sepanjang hidupnya, Bentley memotret 5.000 serpihan salju dan masing-masing memiliki bentuk yang berbeda. Ia menamainya “keajaiban mungil yang indah” dan “bunga es”.

Pengetahuan yang Tak Dicerna

Dalam bukunya tentang bahasa, seorang diplomat asal Inggris, Lancelot Oliphant (1881–1965), mengamati bahwa banyak murid memberikan jawaban yang benar pada saat ujian tetapi gagal menerapkan pelajaran yang mereka terima itu. Oliphant menyatakan, “Pengetahuan yang tak dicerna tidaklah berguna.”